pengertian ekologi dan ekosistem
EKOLOGI
1.
Pengertian
Kata ekologi
pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel, seorang ahli biologi dari
Jerman, pada tahun 1869.Menurut bahasa ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
oikos yang berarti rumah atau tempat
tinggal dan logos yang berarti Ilmu
atau telaah.Menurut istilah ekologi adalah Ilmu tentang hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungan abiotic.
Sedangkan
menurut Charles Elton (1927) dalam bukunya Animal Ecology memberikan
batasan ekologi sebagai ilmu yang mempelajari sejarah alamiah makhluk hidup.Di
tahun 1963 Odum menyatakan bahwa ekologi adalah kajian mengenai struktur dan
fungsi alam.Dan Andrewarta mendefinisikan lebih khusus tentang definisi
ekologi, yaitu kajian ilmiah mengenai distribusi dan kelimpahan makhluk hidup.
Ekologi sebenarnya mempertanyakan tentang
berbagai hal seperti :
1.
Bagaimana alam bekerja
2.
Bagaimana spesies beradaptasi dalam habitatnya
3. Apa
yang diperlukan dari habitatnya untuk melangsungkan kehidupan
4.
Bagaimana mereka mencukupi materi dan energi
5. Bagaimana
mereka berinteraksi dengan spesies lain
6.
Bagaimana individu dalam spesies itu diatur dan berfungsi sebagai populasi
2.
Wilayah Kajian Ekologi Modern
1.
Biosfer :
Lapisan kehidupan di bumi.
2.
Ekosistem : Kumpulan
dari beberapa komunitas yan berbeda yang mempunyai ciri tersendiri.
3.
Komunitas : Kumpulan
populasi yang menempati wilayah tertentu
4.
Populasi :
Sekelompok organisme sejenis yang berada ditempat tertentu.
Pada organisasi
awal spectrum tersebut, ekologi bersinanggungan dengan fisiologi lingkungan dan
perilaku individu, sedangkan pada organisasi puncaknya ekologi bergabung dengan
meteorology, geologi, geokimia dan geografi.
Ekologi modern
mengarah pada tiga ranah kajian utama:
1.
Komunitas dan ekosistem dikaji dengan metode eksperimental dan
dianalisis sebagai system dari kumpulan spesies yang saling berinteraksi danmelibatkan
aliran materi dan energy.
2.
Pemikiran evolusi modern dikombinasikan dengan kajian ekologi untuk
menyediakan suatu penjelasan bagaimana evolusi hasil seleksi alam telah
membentuk pola ekologi yang kita amati saat ini.
3.
Konservasi bilogi tidak
sekedar menjadi tema dominan dalam arena politik dan ilmiah tapi juga
memberi masukan kajian ekologi. Semua menyediakan tantangan yang menarik bagi
pengajar di era 2000-an
EKOSISTEM
1.
Pengertian
A.G. Tansley (Inggris 1935) menyatakan bahwa Ekosistem adalah
sistem antara mahluk hidup dan lingkungannya.Bisa juga diartikan sebagai
tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yang
saling mempengaruhi.
Dalam suatu ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang secara
bersama-sama dengan lingkungan fisik. Organisme tersebut akan beradaptasi
dengan lingkungan fisik dan sebaliknya organisme juga dapat memengaruhi
lingkungan fisik yang digunakan untuk keperluan hidup. Kehadiran suatu spesies
dalam suatu ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya dan
kondisi faktor kimiawi serta fisis yang harus berada pada kisaran yang masih
dapat ditoleransi oleh spesies itu sendiri, itulah yang disebut hukum
toleransi. Berikut komponen pembentuk ekosistem dan tipe-tipe ekosistem
A.
Akuatik (Air) :
1.
Ekosistem perairan tawar seperti danau dan sungai.
2.
Ekosistem laut seperti area padang lamun, terumbu karang, permukaan
dasar lunak, lautan terbuka, dan laut dalam.
3.
Ekosistem estuary muara merupakan tempat bersatunya sungai dengan
air laut. Estuari sering dipagari dengan lempengan lumpur intertidal yang cukup
luas. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang sangat tinggi serta
memiliki banyak nutrisi.
4.
Ekosistem pantai karena yang paling banyak tumbuh pada gundukan
pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae memiliki kemampuan untuk dapat tahan
terhadap hempasan gelombang dan angin.
5.
Ekosistem sungai Sungai adalah suatu badan air yang mengalir pada
satu arah. Air sungai dingin serta jernih dan memiliki sedikit kandungan
sedimen.
6.
Ekosistem terumbu karang terdiri dari coral yang berada dekat
pantai.
7.
Ekosistem laut dalam memiliki kedalaman yang dapat mencapai lebih
dari 6.000 m. Biasanya terdapat lele laut serta ikan laut yang mampu untuk
dapat mengeluarkan cahaya.
2.
Komponen Penyusun ekosistem
a.
Biotik
Komponen biotik adalah komponen sebagai penyusun
ekosistem yang bersifat hidup. Seperti, tumbuhan dan hewan. Komponen biotik
dibagi menjadi dua, yaitu :
® Autotrof : Bisa membuat makanan sendiri.
® Heterotrof : Tidak bisa membuat makanan sendiri.
Berdasarkan
perbedaan diatas maka dapat kita temukan bahwa komponen biotik yang bersifat
heterotrof akan mencari makanan dari komponen biotik atotrof. Disini kita dapa
menyebut atotrof sebagai produsen dan heterotrof sebagai konsumen.Inilah yang
kita sebut sebagai pelaku rantai makanan. Konsumen dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
® Herbivora : Konsumen pemakan tumbuhan
® Karnivora : Konsumen pemakan daging
® Omnivora : Konsumen pemakan segala
Ada satu lagi
bagian dari rantai makanan yang paling berpengaruh dalam rantai makanan yaitu
decomposer ata pengurai. Semua makluk hidup yang telah menjadi bangkai akan
diuraikan dan menjadi bahan organik untuk memenuhi nutrisi tumbuhan sebagai
produsen.
b.
Abiotik
Komponen
abiotik adalah komponen sebagai penyusun ekosistem yang bersifat mati. Seperti,
Cahaya, air, dll. Komponen abiotik ada dua macam :
® Komponen atau
sumber daya abiotik
Komponen atau
sumber daya abiotik adalah lingkungan
abiotik yang diperlukan oleh organisme dan
ketersediaannya akan berkurang
jika dimanfaatkan oleh organisme, misal air, udara, tanah dan sebagainya.
® Faktor
abiotik
Adalah jenis
parameter abiotic selain sumber daya, misal, suhu, Ph, kadar air tanah,
kelembapan udara, salinitas, dan sebagainya.
Di alam
organisme berinteraksi dengan berbagai faktor lingkungan, ada beberapa faktor
lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme.Justus Von Liebig
yang menyatakan bahwa keberhasilan suatu organisme ditentukan oleh satu faktor
krusial di dalam lingkungan yang ketersediaannya terbatas yang disebut dengan
hukum minimum. Dengan kata lain, kemampuan organisme untuk hidup dan
bereproduksi tergantung pada banyak faktor abiotik dan salah satu dari faktor
tersebut merupakan faktor pembatas yang sangat penting. Dari pernyataan
tersebut bias kita lihat bahwa, masing masing organisme mempunyai keadaan yang
berbeda untuk menempati suatu wilayah tertentu dan jika wilayah tertentu tidak
sesuai dngan keadaan suatu organisme, maka organisme tersebut tidak dapat
bertahan hidup dalam wilayah yang ditempatinya. Hal ini disebut dengan seleksi
alam.
Beberapa contoh
persebaran flora dan fauna dari faktor adaptasi antara organisme dan wilayah :
Flora Fauna
|
Ciri ciri
|
Habitat
|
Beruang
kutub
|
Berbulu
tebal
|
Kutub
utara
|
Kaktus
|
Berakar
panjang, berdaun duri
|
Padang
pasir
|
Enceng
gondok
|
Berdaun
lebar
|
Sungai
|
Unta
|
Punuk
unta
|
Padang
pasir
|
3.
Pembagian Ekosistem
a.
Ekosistem Perairan
Ekosistem perairan bisa dibagi menjadi 2, yaitu perairan air tawar
dan perairan air laut.
1.
Perairan air tawar
®
Ciri ciri :
a)
Variasi suhu tidak mencolok
b)
Penetrasi cahaya kurang
c)
Terpengaruh oleh iklim dan cuaca
d)
Macam tumbuhan adalah jenis ganggang
Ekosistem
perairan air tawar terdiri dari :
a)
Perairan lentik (air tidak mengalir )
b)
Perairan lotik ( air mengalir )
2.
Perairan air laut
Ekosistem
air laut dibedakan atas :
a)
Laut (oseanik )
b)
Pantai
Merupakan
pertemuan antara daratan dan laut.
c)
Estuary
Merupakan
tempat bersatunya sungai dengan laut.
d)
Terumbu karang
Daerah laut
yang terdiri dari karang batu dan organisme lain yang berada di kawasan
neritik.
b.
Ekosistem Teresterial ( Daratan )
Dalam Ekosistem teresterial ini ada istilah Bioma.Yaitu kategori
dasar suatu komunitas yang memiliki ciri spesifik lingkungan abiotik dan
organisme yang dominan.Deskripsi bioma meliputi vegetasi yang mendominasi,
jenis hewan yang ada di dalamnya dan ciri abiotiknya.
1.
Ekosistem hutan adalah mempelajari satu ekosistem yang paling kaya
keanekaragamannya.
2.
Ekosistem hutan hujan tropis Hutan hujan tropis memiliki ciri-ciri
curah hujan 200-225 cm per tahun.
3.
Sabana dari daerah tropik terdapat pada wilayah yang memiliki curah
hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi temperatur serta kelembaban masih
tergantung terhadap musim. Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga
serta mamalia seperti zebra, hyena, dan singa.
4.
Padang rumput terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik
ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput adalah memiliki curah hujan sekitar 25-30
cm per tahun, hujan turun secara tidak teratur, porositas atau peresapan air
yang tinggi, dan drainase aliran air yang cepat. Tumbuhan yang terdapat pada
padang rumput terdiri atas tumbuhan terna dan rumput. Hewannya antara lain:
bison, serigala, anjing liar, zebra, gajah, jerapah, serangga, dan sebagainya.
5.
Gurun terdapat pada daerah tropik yang berbatasan dengan padang
rumput. Ekosistem gurun memiliki ciri-ciri gersang dan curah hujan rendah
sekitar 25 cm/tahun.
6.
Hutan gugur terdapat pada daerah beriklim sedang yang memiliki 4
musim dan memiliki ciri-ciri curah hujan merata sepanjang tahun. Jenis pohon
dalam ekosistem hutan gugur sedikit dan tidak terlalu rapat.
B.
Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan adalah ekosistem yang diciptakan sendiri oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan. Contoh ekosistem buatan adalah:
1.
Bendungan
2.
Hutan tanaman produksi seperti jati serta pinus
3.
Agroekosistem yang berupa sawah tadah hujan
4.
Sawah irigasi
5.
Perkebunan sawit